Home » Bagaimana gaya kepemimpinan Khalifah Utsman Bin Affan?
Bagaimana gaya kepemimpinan Khalifah Utsman Bin Affan?

Bagaimana gaya kepemimpinan Khalifah Utsman Bin Affan?

Setelah kematian khalifah kedua, Umar bin Khattab, diadakan konklaf untuk menentukan khalifah berikutnya.

Keenam calon khalifah tersebut adalah Ali bin Abi Thalib, Utsman Bin Affan, Abdul Rahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidillah.

Kemudian datang penarikan Abdul Rahman bin Auff, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidillah, hanya menyisakan Utsman dan Ali.

Ini terjadi pada tanggal 24 Muharram. Ketika otoritas Islam didirikan dan terstruktur dengan baik, Utsman menjadi khalifah.

Saat itu, suara rakyat lebih memilih Usman sebagai khalifah ketiga.

Akibatnya, Utsman Bin Affan yang saat itu berusia 70 tahun, diangkat sebagai khalifah ketiga dan tertua, dan yang pertama dari beberapa pesaing.

Pemerintahan Utsman bin Affan sepi selama enam tahun pertama, namun enam tahun kemudian terjadi pemberontakan yang tidak dapat dipadamkan oleh Utsman karena ia selalu berusaha mengembangkan komunikasi berdasarkan cinta.

Ketika para pemberontak memaksanya untuk turun takhta, dia melawan, memohon kepada Nabi: “Suatu hari, O Utsman, Allah akan memberimu pakaian.” Dan jika orang ingin kamu pergi, jangan lepaskan karena orang-orang ini.” Setelah pengepungan yang lama, para pemberontak berhasil masuk ke rumah Utsman dan membunuhnya.

Utsman bin Affan meninggal pada hari Jumat, 17 Dzulhijjah 35 H setelah memerintah selama 12 tahun, dimulai pada 23 H. Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, kejayaan Islam menyebar dari Armenia, Kaukasus, Khorasan, Kirman, Sijistan, Siprus, dan Utara Afrika. Kontribusi terbesar Utsman bagi sejarah Islam adalah kompilasi lengkap teks-teks asli Al-Qur’an. Salinan Al-Qur’an

Utsman dibantu oleh Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin Al-Ash, dan Abdurrahman bin Al-Harits saat mengerjakan usaha besar ini, dan ia menerima banyak kontribusi. Utsman berhasil mendirikan kekhalifahan terpusat dan secara resmi menerbitkan Al-Qur’an.

Utsman membangun struktur baru, khususnya gedung pengadilan, yang awalnya bertempat di masjid, dan mengawasi perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, serta pembentukan armada Islam pertama selama Perang Dzatu Sawar (Perang Polandia) di bawah perintah Muawiyah bin Abi Sufyan.

 

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *