Kualitas dari tanaman kelapa sawit jadi aspek yang mempengaruhi banyaknya buah yang dihasilakan. Dengan begitu dapat meningkat juga keuntungan yang diperoleh.
Kelapa Sawit ini jadi usaha yang terlalu menjanjikan hingga pas ini, apalagi nilai keuntungan yang didapat dalam usaha ini masih terlalu mengundang hasrat supaya banyak orang yang mendambakan punyai lahan kelapa sawit.
Pengetahuan yang lumayan mengenai pembibitan, perawatan, pemupukan hingga pemanenan adalah hal penting yang dapat terlalu memilih hasil panen kelapa sawit.
Dengan menerapkan prosedur dari jadi pembibitan, perawatan, pemupukan hingga pemanenan dapat memngaruhi kualitas tanaman sawit dan mempengaruhi buah yang dapat dihasilkan.
Walau di lapangan masih sering didapati petani yang menanam dan lakukan perawatan yang tidak sesuai atau condong sembarangan. Hal itulah yang jadi penyebab kenapa pohon kelapa sawit yang sedang ditanam punyai produktivitas yang terlalu rendah.
Karenanya penting untuk diketahui Cara Menanam Kelapa Sawit yang Baik dan Benar supaya mampu tumbuh bersama dengan subur dan baik supaya menghasilakan buah yang unggul dan juga melimpah.
Berikut sebagian hal yang perlu Anda perhatikan supaya kelapa sawit mampu tumbuh sesuai harapan :
1. Iklim
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan pas memulai budidaya kelapa sawit adalah iklim. Iklim adalah situasi umumnya cuaca berdasarkan pas yang panjang pada suatu area di bumi atau planet lain. Berikut beberapa syarat iklim yang bagus untuk budidaya kelapa sawit :
Pohon sawit perlu penyinaran dari sinar matahari langsung sepanjang 5 – 7 jam per hari
Suhu lingkungan yang ideal untuk perkebunan sawit, yakni di antara 24 – 28 derajat Celcius
Curah hujan antara 1.500 – 4.000 mm per th. jadi curah hujan yang ideal untuk tanaman sawit
Tanaman sawit perlu kecepatan angin lebih kurang 5 – 6 km per jam untuk menopang sistem penyerbukannya
Tanaman sawit dapat tumbuh bersama dengan baik pada area bersama dengan ketinggian lebih kurang 1.500 mdpl
2. Media Tanam
Media tanam ini biasanya berbentuk tanah. Diperlukan puluhan bahan yang tidak serupa bersama dengan bermacam kombinasi untuk mampu menyebabkan tempat tanam buatan sendiri atau komersial.
Jenis tanah yang sesuai untuk menanam sawit yakni tanah yang punya kandungan lempung, tidak berbatu bersama dengan pH 4 – 6
Tanah untuk menanam sawit perlu punyai aerasi yang baik dan subur
Perkebunan sawit sebaiknya membawa sistem drainase yang baik, bersama dengan permukaan air yang lumayan dalam, solum juga perlu dalam situasi lumayan dam lebih kurang 80 cm.
3. Pembibitan Kelapa Sawit
a). Penyemaian
Isi polybag bersama dengan bersama dengan tanah lapisan atas yang udah diayak lebih kurang 1,5 – 2,0 kg.
Masukkan kecambah atau bibit sawit ke dalam polibag berukuran 12 x 35 cm atau 15 x 23 cm sedalam 2 cm.
Lakukan kontrol supaya tanah dalam polybag selamanya dalam situasi lembab. Karena terkecuali tanah kering, kecambah bibit tidak dapat mampu tumbuh bersama dengan baik. Kemudian polybag disimpan pada bedengan berdiameter 120 cm.
Setelah disimpan dan dirawat lebih kurang 3-4 bulan, kecambah bibit berikut udah menumbuhkan daun lebih kurang 4-5 helai. Bibit yang udah berdaun 4-5 helai udah siap untuk dipindahtanamkan.
Kemudian bibit dari pendederan berikut dipindahkan ke polybag setebal 0,11 mm yang berukuran 40 x 50 cm.
Polybag berikut diisi bersama dengan tanah lapisan anggota atas yang udah diayak sebanyak 15 – 30 kg. Kemudian polybag diatur ke posisi segitiga serupa sisi bersama dengan jarak antar polybag yakni 90 x 90 cm.
b). Pemeliharaan Pembibitan
Ketika sistem pembibitan, lakukan perawatan tanaman berbentuk penyiraman, penyiangan, penyulaman dan pemupukan.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari tiap-tiap pagi dan sore hari.
Penyiangan dilakukan 2 hingga 3 kali dalam sebulan atau sesuaikan bersama dengan situasi gulma pada bibit.
Penyulaman yakni menyeleksi bibit yang mati dan pertumbuhannya tidak normal. Seleksi bibit dilakukan disaat bibit berumur 4 bulan dan 9 bulan. Bibit yang tumbuh tidak normal, di serang penyakit dan punyai kelainan genetik atau cacat fisik sebaiknya dibuang dan diganti bersama dengan bibit yang baru dan sehat.
Lakukan pemupukan sesuai dosis dan prosedurnya.
4. Teknik Menanam Sawit
a). Penentuan Pola Tanaman
Pola tanaman yang mampu diterapkan pada budidaya sawit yakni pola monokultur atau tumpang sari. Pada step ini, tanaman penutup tanah pada areal lahan perkebunan sawit terlalu penting terdapatnya untuk memperbaiki cii-ciri fisika, kimia dan biologi pada tanah.
Selain itu berfaedah juga untuk mempertahankan kelembaban, menghindar erosi dan untuk menekan perkembangan tanaman pengganggu atau gulma. Tanaman penutup tanah yang dimaksud lebih baik berbentuk tanaman kacang-kacangan. Tanaman penutup sebaiknya langsung ditanam langsung setelah persiapan lahan selesai.
b). Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibikin sebagian hari sebelum penanaman dilakukan. Lubang tanam dibikin bersama dengan ukuran 50 x 40 cm dan kedalaman 40 cm. Tanah galian anggota atas setebal 20 cm dipisahkan dari tanah anggota bawah.
Jarak antar lubang tanam yakni 9 x 9 x 9 m. Apabila kebun kelapa sawit ebrupa area berbukit, perlu dibikin teras memutari bukit bersama dengan jarak 1,5 m dari sisi lereng.
c). Cara Menanam
Waktu paling baik untuk menanam yakni pada musim hujan, setelah hujan turun. Hal ini ditujukan supaya lumayan air untuk tumbuh.
Lepaskan plastik polybag yang berisi bibit sawit bersama dengan hati-hati jangan hingga bola tanahnya rusak dikarenakan mampu menyebabkan kerusakan perakaran bibit sawit. Kemudian masukkan bibit ke dalam lubang tanam.
Menanam sawit ini sebenarnya terlalu tricky. Bagi petani yang udah punyai jam kerja panjang tentu dapat lebih memiliki pengalaman dan paham langkah menanam sawit yang benar dan mudah.
Akan tapi bagi yang baru mendambakan mencobanya tentu dapat menemui banyak kesulitasn dan problem di lapangan. “Practice makes perfect” pepatah ini sebenarnya berlaku untuk banyak hal, juga dalam hal penanaman kelapa sawit.
