Startup Alami PHK, Ribuan Karyawan Terdampak
Akhir pekan ini, kita dikejutkan dengan berita mengenai badai PHK startup yang melanda banyak sekali perusahaan. Bahkan perusahaan-perusahaan tersebut telah punya nama besar dengan jumlah karyawan yang tidak sedikit. Mulai dari PT Gojek, Tokopedia, GoTo, hingga perusahaan penyedia platform belajar online Ruangguru.
Permasalahan pun jadi mengkhawatirkan mengingat jumlah tenaga kerja yang mereka layoff relatif cukup banyak, bahkan jumlahnya mencapai ribuan orang. Kali ini kami telah merangkum daftar perusahaan startup yang melakukan PHK dalam jumlah besar pada tahun 2022 ini. Berikut ini pembahasan selengkapnya.
1. Glints
Pada 7 Desember 2022 lalu, perusahaan startup pencarian kerja, Glints memberitakan bahwa pihaknya melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan kata lain PHK. Setidaknya mereka akan melakukan PHK pada 18 % karyawannya. Pihak perusahaan startup yang berbasis di Singapura ini membuktikan bahwa langkah PHK terpaksa mereka ambil untuk beradaptasi dengan pasar dan juga memperkuat ketahanan binis.
2. Sayurbox
Kemudian startup yang ke dua adalah Sayurbox. Startup e-grocery ini memastikan untuk melakukan PHK pada 5 % karyawannya. Pihak perusahaan lewat Co-Founder sekaligus CEO, Amanda Susanti mengungkapkan langkah ini mereka ambil untuk mandiri secara finansial dan juga tumbuh secara sustianable.
“Keputusan sulit ini tidak bisa dihindari sehingga perusahaan lebih agile dan sanggup menjaga tingkat pertumbuhan, sehingga terus menambahkan efek positif bagi para konsumen,” terang Amanda dikutip dari Cnnindonesia.com (07/12).
3. Gojek Tokopedia GoTo
Baru-baru ini, PT Gojek Tokopedia Tbk. harus mem-PHK karyawannya. Tak main-main, jumlah karyawan yang harus terdampak dari PHK tersebut yaitu sebanyak 1.300 orang. Jumlah tersebut setara 12% dari seluruh karyawan GoTo group. Perusahaan membuktikan bahwa PHK jadi keputusan yang terpaksa mereka ambil demi menjaga tingkat perkembangan perusahaan.
4. Ruangguru
Perusahaan selanjutnya yang memastikan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja kepada ratusan karyawannya adalah platform belajar online Ruangguru. Berdasarkan info dari CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara membuktikan bahwa salah satu penyebab PHK yang pihaknya jalankan karena masifnya perekrutan karyawan selama 2 tahun terakhir dan juga kondisi ekonomi global.
“Terlihat dari tingginya angka inflasi dan kenaikan suku bunga yang membuat iklim investasi dunia memburuk secara signifikan.
Hal ini berdampak luas kepada komunitas startup teknologi global, juga kita di Ruangguru,” terang Belva, dikutip dari Jawapos (20/11).
5. Shopee
Salah satu platform belanja online raksasa yaitu Shopee juga harus melakukan keputusan yang sulit. Pada 19 September 2022, banyak sekali karyawan yang akhirnya harus menginjakkan kantor untuk terakhir kalinya.
Akan tetapi, pihak Shopee Indonesia selaku perusahaan senantiasa berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada karyawan yang terdampak dengan memberikan pesangon sebanyak satu kali gaji.
6. Zenius
Perusahaan startup selanjutnya yaitu Zenius. Sama halnya dengan Ruangguru, Zenius merupakan salah satu startup yang menyediakan platform belajar online. Kabarnya, startup edutech ini mem-PHK karyawannya hingga lebih dari 800 karyawan pada bulan Mei hingga Agustus 2022.
7. Pahamify
PT Pahami Cipta Edukasi (edutech) atau Pahamify juga harus melakukan perampingan kepada karyawannya pada Bulan Juni 2022 lalu. Salah satu alasan yang melatarbelakangi perusahaan melakukan PHK pada karyawannya adalah melakukan optimalisasi bisnis.
8. TaniHub
Salah satu startup yang bergerak dalam bidang pertanian dan pangan TaniHub (agritech) atau PT Tani Hub Indonesia juga harus melakukan PHK pada karyawan. Hal tersebut sebagai implikasi dari keputusan mereka yang menutup dua gudangnya di Bandung dan Bali. Mereka juga menutup fasilitas B2C dan berfokus pada fasilitas B2B.
9. Mamikos
Perusahaan startup yang menyediakan fasilitas sewa hunian Mamikos juga tak ketinggalan harus membuat keputusan yang sangat berat ini. Setidaknya mereka harus melakukan PHK pada 100 orang karyawannya.
10. GrabKitchen
Grab juga harus membuat keputusan terberat, sebab mereka akan melakuka penutupan fasilitas GrabKitchen. Penutupan tersebut dapat terealisasi pada 19 Desember 2022. Otomatis, keputusan ini juga berdampak pada karyawan yang bekerja pada fasilitas ini. Nantinya para karyawan akan diberikan opsi pilihan yaitu PHK atau pindah ke divisi lain.
Berdasarkan info dari Chief Communications Officer Grab Indonesia, Mayang Schreiber menyebutkan selama 4 tahun perusahaan beroperasi, nampak perkembangan yang tidak konsisten, dan juga adanya peralihan jadi jenis bisnis aset-ringan.
Apa Penyebab Perusahaan Startup Melakukan PHK Massal?
Tentu kita semua bertanya-tanya, mengapa perusahaan startup raksasa tersbut ramai-ramai melakuka PHK pada karyawan. Padahal mereka berstatus sebagai perusahaan raksasa dengan prospek dan visi yang cukup baik.
Berdasarkan pendapat Direktur Eksekutif Center of Economic plus Law Studies (CELIOS,) Bhima Yudhistira, mayoritas perusahaan startup yang mengalami badai PHK merupakan perusahaan yang meraup kenaikan Gross Merchandise Value (GMV) selama puncak pandemi 2020-2021. Dengan valuasinya yang sangat tinggi, perusahaan-perusahaan tersebut dipersepsikan akan lebih mudah untuk memperoleh pendanaan baru.
Kemudian ia menambahkan kesibukan rekrutmen yang sangat masif membuat biaya operasional dari perusahaan ikut membengkak. Selain itu, adanya promosi juga ikut menimbulkan persoalan baru bagi perusahaan yang mengadakannya. Alhasil, para konsumen pun akhirnya terlanjur terbujuk dengan adanya promosi tersebut. Padahal, dengan terus menerus melakukan promo justru jadi sebuah misi bunuh diri. Pada saat pendanaan menyusut tapi mengejar valuasi saja, maka promo dan discount justru berubah jadi jebakan keuangan.
