Home » Dampak psikologis bagi penggemar berat anime
Dampak psikologis bagi penggemar berat anime

Dampak psikologis bagi penggemar berat anime

Hobi melihat anime boleh saja, asalkan tidak berlebihan. Apapun yang terlalu berlebih tidak baik buat kesehatan. Apalagi sering melihat anime yang bertema kekerasan atau misteri pembunuhan, tema ini terlampau berpengaruh terhadap psikologis .

Anime menyuguhkan cerita fiktif berimajinasi, membuat pengagum berat anime cenderung berhalusinasi. Mereka nantinyakurang bisa membedakan realita dunia nyata dan fantasi semu, supaya tak jarang sering memilih “jones” karena saking nikmati dunianya sendiri yang penuh imajinasi. Kegilaan dengan anime atau manga membuat mereka terdoktrin oleh budaya dan normalitas orang Jepang.

Mereka menghabiskan waktunya hanya untuk menonton, menggambar anime atau berakting seperti tokoh anime favoritnya. Perilaku inilah yang membuat mereka malas untuk bersosialisasi atau menarik diri dari pergaulan. Kebiasaan ini jadi membuat mereka tidak produktif dan membuat problem kesehatan, seperti kegemukan, kekurusan atau insomnia.

Jadi buat orang yang hobi melihat anime, ingat jangan terlalu berlebih karena akan berpengaruh terhadap tingkah laku psikologi dan kebugaran fisik. Sebenarnya hobi melihat anime di oploverz tak hanya menghibur diri dari kepenatan pandemi ini, termasuk memacu kita lebih berkreatifitas.

Misalnya, menemukan inspirasi pembuatan animasi (bagi yang hobi menggambar), studi memasak kuliner Jepang atau mengembangkan pembicaraan bhs Jepang. Terpentingnya, asal hobi melihat anime tidak mengganggu aktifitas sehari — hari dan bisa berkreasi ke hal yang positif.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *