Pengaplikasian tenaga fluida sebagai mekanisme kerja suatu sistem terlalu banyak digunakan dan bisa dengan enteng dijumpai didalam kehidupan sehari-hari. Hidrolik dan pneumatik merupakan pemakaian tenaga fluida yang lumayan familiar dan banyak digunakan pada beragam macam aplikasi. Kedua model rangkaian daya ini secara umum sama didalam lebih dari satu hal karena pada sistem hidrolik dan pneumatik sama-sama manfaatkan fluida sebagai penyalur daya mekanik. Namun, terdapat perbedaan yang lumayan berarti antara hidrolik dan pneumatik terkecuali ditinjau dari keperluan pemakaian dan aplikasi tertentu, dimana pada tiap-tiap sistem mempunyai karakter dan karakteristik tertentu.
Perbedaan Antara Hidrolik dan Pneumatik
Perbedaan paling utama antara hidrolik dan pneumatik sesungguhnya terdapat pada tempat fluida yang digunakan untuk menyalurkan tenaga. Sistem hidrolik manfaatkan tempat fluida bersifat cairan yang relatif tidak bisa dimampatkan (incompressible) layaknya oli mineral, etilen glikol, air, model sintetis, atau cairan tertentu yang memungkinkan transmisi daya. Sedangkan pada sistem pneumatik manfaatkan fluida bersifat gas yang enteng dimampatkan (compressible) layaknya hawa atau gas murni dengan Sistem tabung pneumatik.
Karena perbedaan utama model fluida yang digunakan, sehingga lebih dari satu segi lain pada hidrolik dan pneumatik juga mempunyai katakteristik dan unjuk kerja yang berbeda. Aplikasi industri pneumatik manfaatkan tekanan kerja fluida 80 psi sampai 100 psi, sedangkan pada aplikasi industri hidrolik manfaatkan tekanan kerja 1.000 psi sampai 5.000 psi atau lebih-lebih sampai lebih dari 10.000 psi untuk aplikasi tertentu dengan daya besar.
Pada sistem hidrolik manfaatkan tangki penampung cairan hidrolik (reservoir) untuk menyimpan oli hidrolik yang digunakan sepanjang sistem hidrolik bekerja, dimana cairan hidrolik bekerja didalam siklus tertutup sehingga bisa digunakan berulangkali sepanjang tetap didalam batas standar yang diijinkan.
Sedangkan didalam sistem pneumatik, fluida yang digunkana bersifat hawa yang bisa disita secara langsung dari lingkungan lebih kurang dan dimampatkan manfaatkan kompresor sesudah itu dimurnikan lewat filter sebelum akan masuk kedalam sistem pneumatik, dimana hawa yang udah digunakan didalam sistem pneumatik akan langsung dibuang kembali ke lingkungan.
Agar bisa lebih enteng dipahami selanjutnya ini merupakan tabel perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatik :
Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hidrolik dan Pneumatik
Sistem pneumatik mempunyai rangkaian dan desain yang lebih sederhana dan ongkos awal yang rendah karena yang dioperasikan hawa beroperasi pada tekanan kerja yang relatif rendah sehingga tidak memerlukan komponen dengan ketahanan yang tinggi, oleh karena itu komponen pada sistem pneumatik bisa dibuat dari material yang lebih lebih tidak mahal ditinjau dari segi kebolehan material.
Pada rangkaian sistem hidrolik ongkos awal yang dikeluarkan lebih tinggi karena memerlukan komponen hidrolik dengan harga yang relatif mahal dan memerlukan unit daya. Jadi, terkecuali ingin memperhitungkan berdasarkan pemasangan ongkos awal yang lebih murah, sistem pneumatik bisa jadi pilihan yang tepat. Sementara itu, ongkos yang dikeluarkan akan tidak sama didalam terkecuali memperhitungkan didalam jangka panjang pengoprasian.
Pada sistem pneumatik bisa 5–10 kali lebih mahal didalam hal ongkos pengoperasian dibandingkan dengan sistem hidrolik, karena dibutuhkan tenaga yang besar untuk memampatkan hawa atmosfer jadi tekanan kerja normalnya. Hal ini menyebabkan sistem pneumatik kurang efisien untuk dioperasikan, sedangkan untuk sistem hidrolik, ongkos awal yang tinggi bisa diimbangi dengan ongkos pengoperasian yang rendah didalam jangka panjang dengan efisiensinya yang lebih tinggi. Mesin bertenaga hidrolik beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi dari 1500-2500 psi dan bisa menghasilkan style yang lebih besar terkecuali manfaatkan aktuator skala kecil.
Sistem pneumatik lebih enteng dilakukan pemeliharaan dan perawatan dibandingkan dengan sistem hidrolik, karena dioperasikan manfaatkan hawa sehingga lebih bersih dan menghasilkan sedikit pengotor pada sistem. Selain itu terkecuali terjadi kebocoran pada sistem hidrolik tidak akan mengakibatkan masalah fatal. Pada sistem hidrolik terkecuali terjadi kebocoran bisa mengganggu sistem secara total dan menyebabkan pencemaran akibat kebocoran oli disekitar sstem tersebut. Oleh karena itu perlunya tindakan yang tepat dan perawatan berkala untuk menangani masalah tersebut. Prosedur perpipaan yang tepat, pencegahan kebocoran, dan bahan yang tepat bisa mendukung meminimalkan kebocoran pada sistem hidrolik.
Aplikasi dan Penggunaan Untuk Hidraulik dan Pneumatik
Baik pada sistem hidrolik maupun pneumatik mempunyai berlebihan dan kekurangannya masing-masing, adapun untuk penggunaannya wajib memperhitungkan beragam macam segi layaknya besarnya daya yang dibutuhkan, suasana kerja, pertimbangan ongkos dan beragam macam segi lainnya. Untuk lebih mengerti pemakaian dan aplikasi dari sistem hidrolik dan pneumatik secara tepat, selanjutnya ini merupakan aplikasi dan pemakaian terbaik untuk tiap-tiap sistem tersebut.
Pneumatik
Sistem pneumatik biasanya digunakan didalam pemakaian daya yang relatif lebih rendah, rangkaian yang sederhana dan meyakinkan kebersihan didalam operasi. Sistem pneumatik banyak digunakan didalam robotika, distribusi makanan, pengangkutan bahan, aplikasi medis, farmasi dan bioteknologi, pertambangan, pabrik, di gedung, dan lebih dari satu peralatan di industri. Berikut ini merupakan lebih dari satu aplikasi dan pemakaian dari sistem pneumatik :
– Kompresor udara
– Pompa vakum
– Sensor tekanan, sakelar dan pompa
– Rem hawa digunakan oleh bus, truk, dan kereta api
– Mesin dan kendaraan bertekanan udara
– Sistem pemeriksaan HVAC
– Manufaktur dan jalur perakitan
– Motor pneumatik
– Sistem konveyor didalam industri farmasi dan makanan
– Nail guns
– Drive-teller tube bank bertekanan tinggi
Hidrolik
Sistem hidrolik menghasilkan daya yang besar dan bisa banyak digunakan didalam aplikasi dengan beban kerja tinggi, tetapi sistem hidrolik berpotensi mengalami kebocoran oli hidraulik pada lebih dari satu komponen layaknya katup, seal, atau selang yang salah. Aplikasi hidraulik tidak bisa digunakan untuk aplikasi yang berhubungan dengan makanan dan medis. Berikut ini merupakan aplikasi dan pemakaian dari sistem hidrolik :
– Elevator
– carry hidrolik
– Excavator
– Peralatan mesin: pengepres hidrolik, hopper, silinder, dan ram
– Pengepres hidrolik untuk menempa bagian logam
– Flap sayap di pesawat
– Mekanisme pintu air Bendungan
– Taman Hiburan
– Turbin
– Sistem pengereman hidrolik di didalam mobil
